Ikon Kota Bandung
Profil & Data Sekolah SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG, Kota Bandung, Jawa Barat
Diperbarui pada tanggal Jumat, 6 Desember 2024 11:38
SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG merupakan salah satu sekolah jenjang SD berstatus Negeri yang berada di wilayah Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat. SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG didirikan pada tanggal 1 Januari 1970 dengan Nomor SK Pendirian yang berada dalam naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam kegiatan pembelajaran, sekolah yang memiliki 771 siswa ini dibimbing oleh 36 guru yang profesional di bidangnya. Kepala Sekolah SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG saat ini adalah Euis Mintarsih. Operator yang bertanggung jawab adalah Harry Kuncahyo.
Dengan adanya keberadaan SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa di wilayah Kec. Cidadap, Kota Bandung.
SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG
Kota Bandung - Jawa Barat
Ulasan SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG
Apakah Anda siswa, guru, tenaga pendidik atau alumni SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG. Tulis kesan Anda selama berada di lingkungan SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG di bawah ini.
Informasi Lengkap SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG
Kontak SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG
Jika ada perihal yang ingin Anda tanyakan kepada SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG, Anda bisa menghubungi SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG melalui nomor telepon/fax/email yang ada di tabel informasi lengkap atau mendatangi langsung SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG yang terletak di Jl. Bukit Raya Selatan No.298, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat.
Latar dibangunnya Tugu Batu Satam
Tugu ini dibangun pada tahun 2010 pada sebuah taman kota yang berada di tengah – tengah antara simpang lima.
Tujuan dari pembangunannya adalah selain untuk mempercantik wajah kota, juga sekaligus menjadikan Batu Satam sebagai ikon Belitung. Sebab diseluruh penjuru nusantara, meteorit unik itu hanya terdapat di Pulau Belitung.
Proses Terjadinya Batu Satam
Batu Satam yang memiliki warna hitam dan teksturnya yang berurat – urat ini terjadi karena adanya meteorite yang menghantam permukaan bumi yang menyebabkan batuan di permukaan bumi meleleh akkibat panas dari tumbukan tersebut.
Batuan yang meleleah tersebut muncrat dan berhamburan. Cipratan dari batuan yang melelah itu lalu jatuh kembali ke permukaan bumi dan membentuk butiran gelas yang tidak mempunyai struktur kristal (amorph) karena pendinginan yang sangat cepat. Itulah tekti batu satam.
Testur berurat dan berlubang – lubang pada batu satam disebabkan karena proses pendinginan yang terjadi sangat cepat yang menyebabkan gelembung – gelembung gas di dalamnya terlepas. Selain itu, lubang – lubang pada batu satam juga dapat dihasilkan karena gas yang terjebak di bagian dalam batu yang membeku itu tapi kemudian sisi luarnya rusak karena proses erosi.
Orang Belanda Batu Satam disebut sebagai Billitonite. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa batu ini khas dari Billiton atau Pulau Belitung.
Billitonite rata – rata berbentuk membulat dengan permuka tidak rata dan berurat, secara kimiawi tersusun atas senyawa silica (SiO2) dan dikategorikan sebagai tektites (tektit). Tektit juga kaya dengan oksida – oksida potassium (K), Kalsium (Ca), dan Aluminium (Al).
Batu Satam kerap kali dipakai menjadi sebagai hiasan cincin, kalung dan sebagainya. Batu satam sebagai perhiasan dijual mulai dari harga Rp 50 ribu hingga Rp 6 jutaan. Di Belitung anda dapat dengan mudah menemui penjualnya. Namun karena batu itu terbilang langka, maka anda harus lebih jeli dan berhati – hati agar tidak tertipu membeli batu satam yang palsu.
Bang Rahman penjual batu satam yang saya temui di Danau Kaolin mengatakan batu ini memiliki tiga fungsi yaitu melancarkan peredaran darah, menyerap toksin dalam tubuh dan menjaga suhu tubuh tetap stabil. Dan secara metafisika ia dapat menangkal hal yang tidak kasat mata.
http://geomagz.geologi.esdm.go.id/batu-satam-belitung/
Peserta Didik SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG
Pada saat artikel ini ditulis, SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG memiliki total 771 siswa yang terdiri dari 420 siswa laki-laki dan 351 siswa perempuan, di mana jumlah siswa laki-laki lebih banyak dari siswa perempuan.
29.879 laki-laki ( 14 483 ), perempuan ( 15.195 ) dan jumlah KK ( 29.678 )
Ds. Ciburial Kec. Cimenyan Kab. Bandung
Kel. Cigadung dan Kel. Sekeloa
Kel. Lebak Siliwangi Kec. Coblong
Kel. Cimbueluit Kec. Cidadap
Bentuk Pendidikan : SD
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Pendirian Sekolah : 137/Psd/1977
Tanggal SK Pendirian : 1976-01-01
SK Izin Operasional : 420/Kep.674-DisDik/2017
Tanggal SK Izin Operasional : 2017-06-21
Jumlah PTK Berdasarkan Jenis
Jika anda berkesempatan ke kota Tanjung Pandan, Belitung. Anda akan menemukan sebuah batu berwarna hitam berukuran besar yang berada di tengah – tengah simpang lima. Batu tersebut ditopang oleh delapan pilar. Ya itulah Tugu Batu Satam yang menjadi salah satu ikon dari Kota Tanjung Pandan.
Sekolah Lain di Dekat SDN 188 BANDUNG BARU KOTA BANDUNG
Di pusat kota Tanjung Pandan di simpang lima akan terlihat tugu yang di bagian atasnya terdapat batu satam. Batu satam ini batu yang ditemui di Belitung sehingga dijadikan ikon kota Tanjung Pandan ini. Batu satam ini memang sulit ditemui karena terbentuknya sejalan dengan jatuhnya meteorit ke bumi. Akibatnya dipercaya sebagai pecahan batu meteorit karena meteoritnya yang jatuh ke permukaan bumi.
Padahal sebenarnya batu satam itu adalah pecahan dari permukaan bumi yan terkena hantaman keras luar biasa dari meteorit yang jatuh dari luar angkasa. Saat meteorit menghantam permukaan bumi maka tanah akan terburai dan memecahkan permukaan bumi. Dan setelah itu akan mengalami pelelehan dan terus membeku kembali.
Hasil bekuan itulah yang akan menjadi batu satam. Dan dikenal dengan nama batu tektit (dalam bahasa Yunani memiliki arti meleleh ).
Sumber gambar : dok pribadi
Batu satam ini memiliki karateristik berwana hitam dengan urat yang khas dan unik. Batu satam ini batu yang hanya terdapat di pulau Belitung. Batu satam dijadikan ikon kota Tanjung Pandan sudah sewajarnya karena batu ini hanya terdapat di pulau ini. Selain itu juga digunakan untuk memperkenalkan adanya batu satam.
Batu satam ini bisa dijadikan perhiasan seperti untuk batu cincin atau liontin kalung. Karena jarang sekali batuan ini , sehingga harganya cukup mahal. Aku beli batu satam ini di sekitar lokasi replika sekolah Laskar Pelangi. Dan diberi harga miring karena saat di museum Tanjung Pandan pernah menanyakan harga batu satam itu lebih mahal dari yang di sini.
Nama satam diambil dari berasal dari bahasa Tionghoa "Sa" yang artinya pasir dan Tam yang artinya empedu. Batu satam sendiri ditemukan diantara batuan timah oleh penambang timah .
Batu satam sendiri sudah lama ditemukan semenjak orang mulai menambang timah. Tahun 1921 seorang insinyur dari Belanda bernama N Wing Easton menyebut nama batu ini Billitonite atau batu belitung. Nah , jadi Belitung itu adalah sebutan untuk batu satam.
Tugu batu satam ini terdapat di simpang lima di pusat kota Tanjung Pandan. Diletakan di atas tugu yang berada di sebuah taman yang dikelilingi oleh pagar. Berdiri kokoh di sana , dimana di seklilingnya banyak terdapat toko-toko dan warung-warung makan. Termasuk warung makan Mak Jannah yang terkenal itu.
Jadi malam hari berjalan dari hotel menuju pusat kota dan memandang batu satam yang tampak gelap . Tugunya dikelilingi lampu-lampu sehingga tampak temaran . Dan di sekitar sana ada warung mak Jannah yang menyediakan makanan khas Belitung. Aku pesan soto Belitung yang rasanya gurih sekali. Dan dinikmati dengan es jeruk kunci tentunya.
Suasana yang tak terlau ramai di sekitar tugu dan warung makan, sungguh bisa menikmati suasana malam itu. Kebersamaan bersama keluarga sanagt mengesankan saat bisa traveling bersama . Dan menikmati malam-malam di pusat kota Tanjung Pandan sambil berjalan santai , memberikan suasana yang asyik.
Jadi jangan lupa mampir ke simpang lima untuk menikmati banyak makanan khas Belitung . Menikmati juga kopi yang disediakan banyak warung kopi juga di sana. Dan menikmati batu satam di malam hari itu sesuatu.
Lihat Travel Story Selengkapnya
Obyek Wisata Tugu Batu Satam
Selain menjadi ikon kota, tugu ini juga merupakan penanda titik nol Belitung.
Di sekitar Tugu Batu Satam ini, banyak tempat menarik untuk dikunjungi seperti Kawasan KV Senang dimana ada Warung Kopi Ake dan Kedai Soto Mak Jannah yang legendaris.
Selain itu ada Jam Gede, bangunan sejarah peninggalan Belanda yang dulu digunakan sebagai kantor pusat perusahaan BM.
Pastinya ada alasan dibalik dipilihnya batu satam sebagai ikon kota. Salah satunya adalah untuk mempromosikan adanya batu satam yang terkenal di kalangan para penggemar batu dan perhiasan sebagai cindera mata yang khas dari daerah Belitung.
Kata Satam diyakini berasal dari dari bahasa Cina yang berasal dari kata “sa” (butiran) dan “tam” (empedu). Jadi kata Satam itu untuk menggambarkan batu berwarna hitam yang berukuran seperti empedu.
Batu Satam pertama kali ditemukan oleh para penambang timah Cina dari tambang timah alluvial di Belitung seperti dilaporkan oleh Van Dijk pada tahun 1879. Dia menyebut batu – batuan itu sebagai “Berlian Hitam”
Banyak wisatawan yang menjadikan Tugu Batu Satam sebagai latar untuk berfoto sebagai penanda jika pernah menjejakan kaki di Tanjung Pandan.